Perubahan paradigma (Changes in paradigms)

  • Dalam kegiatan marketing dan selling  di abad 21 akan terdapat perubahan paradigma para pelaku baik produsen maupun pemasar di dalam menjalankan Strategi Pemasaran produk dan jasa secara menyeluruh.

    Bila paradigma lama di abad ke 20 masih tetap dipegang teguh, diyakini para pelaku tersebut tidak akan dapat langgeng dalam kancah persaingan bisnis. Persaingan bisnis di abad ke 21 lebih merupakan persaingan yang bersahabat dan tidak saling menjatuhkan di antara industri-industri serupa.

    Komitmen terhadap kepuasan pelanggan merupakan tujuan sentris yang dicapai baik melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan. Konsep-konsep pemasaran dan penjualan akan banyak bertumpu pada service-excellence dan operational excellence.

    Pengertian dasar loyalitas pelanggan mungkin akan berubah dari pengertian " one forever " kepada " some continuously ". Hal ini dapat dilihat misalnya pada produk perbankan, di mana seorang konsumen tidak mutlak harus berbankir pada suatu bank untuk selamanya, tetapi berbankir pada beberapa bank dengan menggunakan seleksi produk unggulan dari masing-masing bank tersebut secara terus menerus.

  •  

    1. 20th century
      1. Stability (menjaga stabilitas)
      2. Size and scale (berpatokan pada ukuran dan skala)
      3. Top down, command & control (dari atas ke bawah, sistem komando dan pengawasan yang ketat)
      4. Organizational rigidity (terdapat keketatan organisasi)
      5. Control by rules & hierachy (diawasi oleh aturan dan oleh sistem hirarki)
      6. Information closely guarded (informasi yang ada dijaga dengan ketat)
      7. Rational, quantitative analysis (berpikir rasional, melalui pendekatan analisa kuntitatif)
      8. Reactive, risk averse (sikap reaktif, menolak resiko)
      9. Process driven (berpatokan pada dorongan proses)
      10. Corporate independence& autonomy (kemandirian dan otonomi korporasi)
      11. Vertical integration (atas dasar integrasi vertikal)
      12. Internal organisational focus (terfokus pada organisasi internal)
      13. Consensus (atas dasar konsensus)
      14. Domestic market orientation (terorientasi pada pasar domestik)
      15. Competitive advantage (atas dasar keuntungan kompetitif)
      16. Sustainable competitive advantage (atas dasar keuntungan kompetitif yang dapat ditahan)
      17. Competing for today’s market (bersaing untuk pasar hari ini)

     

     

    21st Century
    1. Discontinuous change (perubahan terus menerus)
    2. Continuous improvement, speed and responsiveness (berpatokan pada perbaikan terus menerus, kecepatan dan ketanggapan)
    3. Empowerment, leadership from everybody (atas penguatan dan kepemimpinan dari setiap orang)
    4. Virtual organization, permanent flexibility (atas dasar organisasi yang sebenarnya dan fleksibilitas yang permanen)
    5. Control by vision & values (diawasi oleh visi dan nilai)
    6. Information shared (informasi dibagi)
    7. Creativity, intuition (atas dasar kreativitas dan intuisi)
    8. Proactive, entrepreneur (bersikap proaktif dan wirausaha)
    9. Result driven (berpatokan pada dorongan hasil)
    10. Interdependence, strategic alliance (memiliki saling ketergantungan serta menerapkan aliansi strategis)
    11. Virtual integration (atas dasar integrasi yang sebenarnya)
    12. Focus on competitive environment (terfokus pada lingkungan yang kompetitip)
    13. Constructive contention (atas dasar pendirian yang konstruktif)
    14. International focus (terfokus pada pada pasar internasional)
    15. Collaborative advantage (atas dasar keuntungan bersama)
    16. Hyper competitive constant re-invention of advantage (atas dasar penemuan kembali dari keuntungan- keuntungan tetap dari kompetisi hiper)
    17. Creating tomorrow’s market (menciptakan pasar hari esok)

     

    Selanjutnya